Berita

Rabu, 13 Desember 2017

dibuka : PENDAFTARAN KURSUS TATA RIAS PENGANTIN GRATIS

            LEMBAGA Pelatihan Kerja (LPK) Ghrizela, merencanakan akan menyelenggarakan Kursus Tata Rias Pengantin secara Gratis. Kursus yang diselenggarakan atas kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Kabupaten Kebumen, direncanakan akan diselenggarakan pada bulan Januari 2018 selama 13 hari.
            Hal itu dikemukakan Pimpinan LPK Ghrizela, Marsiyem setelah pihaknya bertemu dengan bidang Penlattas Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Kabupaten Kebumen. Dikatakan peserta pelatihan tidak dipungut biaya pelatihan. Calon yang berminat harus memenuhi Persyaratan :  berusia 18-35 tahun, berdomisili di Kabupaten Kebumen, berpendidikan minimal SLTP  serta memiliki komitmen untuk mengikuti pelatihan sampai selesai.
            Bagi yang berminat dapat menghubungi LPK Ghrizela  dengan membawa Fotocopy KTP, fotocopi kartu Keluarga dan foto 3X4 (dapat menyusul). 
Pertemuan alumni Tata Busana LPK Ghrizela bentuk Kelompok Usaha Bersama Senin (11/12 -2017). Dalam gambar, alumni saat menerima bimbingan dari pembina Drs.H.A.Taufik Hidayah TR,M.Si (Foto : Dok. Ghrizela)

ALUMNI TATA BUSANA BENTUK KUB GHRIZELA

         
        
            Alumni peserta Kursus Tata Busana LPK Ghrizela, membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Ghrizela. Pembentukan dilakukan pada pertemuan alumni Tata Busana LPK Ghrizela Selasa 5 Desember 2017, dan telah dimatangkan kembali Senin 11 Desember 2017,di LPK Ghrizela Tepus Lor Jogopaten Kecamatan Buluspesantren Kebumen.
           Ketua KUB Ghrizela, Sri Wijayanti mengungkapkan, terbentuknya KUB tersebut berangkat dari keinginan anggota paguyuban alumni Tata Busana LPK Ghrizela untuk meningkatkan kesejahteraan dan penghasilan bersama. KUB ini, kata Sri Wijayanti akan melakukan usaha baik produksi maupun pemasaran hasil usaha pokok anggota.
           Untuk langkah awal, KUB ini akan melakukan packing dan pemasaran bersama  hasil produksi anggota berupa emping mlinjo dan empng pohung. Hal itu dilakukan karena banyak anggota yang selama ini memproduksi emping mlinjo dengan kualitas super dan bahan bahan yang berkualitas. " Daripada dijual ke tengkulak lebih baik kita pasarkan sendiri sehingga akan menambah keuntungan anggota" tutur Wiwi panggilan akrab Sri Wijayanti.
            Disebutkan Wiwi, pemasaran produknya itu akan dilakukan melalui Online dan non online dengan memanfaatkan jaringan yang dimilikinya. " Tidak hanya emping mlinjo, anggota kami juga ada yang memproduksi emping pohung. Menurut kami produk ini juga tak kalah menarik karena adanya mitos di masyarakat bahwa emping mlinjo dapat berefek pada asam urat yang naik, sehingga emping pohung ini akan jadi alternatif" ungkap Sri Wijayanti.
            Langkah kedua yang akan dilakukan oleh KUB ini adalah mengembangkan produksi komoditas yang lain terutama yang berhubungan dengan jahit menjahit. Hal itu akan dilakukan dengan memanfaatkan pertemuan pertemuan alumni dengan penambahan pengetahuan / keterampilan anggota.