Berita

Jumat, 19 Januari 2018

 Foto :  Kabid Pentalattas Disnaker UKM, Drs. Sigit Basuki menyerahkan bantuan bahan dan alat pelatihan Tata Rias Pengantin disaksikan pimpinan LPK Ghrizela, Marsiyem (18/1).
Foto :. ,Calon peserta pelatihan tata rias pengantin Muslim LPK Ghrizela Jogopaten  foto barsama Kabid Pentalattas Disnaker UKM, Drs Sigit Basuki, Kades Jogopaten dan pimpinan LPK Marsiyem.

Disnaker Kebumen : TENAGA KERJA ASAL KEBUMEN DISUKAI DI JEPANG,



       Dari pengalaman pengiriman tenaga kerja ke Jepang, tenaga kerja asal Kebumen ternyata diminati dunia usaha dan dunia industri di Jepang. Hal itu dikemukakan kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM kabupaten Kebumen Dwi Sulistiyanto, S.Sos, M.Si melalui  Kabid Pentalattas, Drs Sigit Basuki pada pembukaan Pelatihan Kejuruan Tata rias Pengantin Muslim di LPK Ghrizela Jogopaten kecamatan Buluspesantren, Kamis 18 Januari 2018.
     Dikatakan, menghadapi kondisi itu Disnaker KUKM Kebumen kini tengah intensif memfasilitasi program magang di Jepang bagi pemuda pemuda kebumen. Tenaga kerja asal Kebumen, menurutnya memiliki karakter rajin dan jujur sehingga diminati disana. Namun demikian diingatkan apabila kita bermalas-malasan malasan justru kita yang akan dijajah oleh kerja asing tenaga.
     Pelatihan Tata rias pengantin di LPK Ghrizela Jogopaten merupakan salah satu upaya memberikan bekal keterampilan supaya pencari kerja siap memasuki dunia kerja baik berwirausaha maupun ikut industri yang relevan. Diungkapkan, jumlah pencari kerja di Kebumen saat ini mencapai 16044 jiwa dan terserap di dunia kerja 3.894 jiwa. Artinya masih 12.950 jiwa yang tidak terserap.
     Pelatihan Tata rias pengantin yang akan berlangsung sampai 1 Februari mendatang merupakan program peningkatan kesempatan kerja dan penyiapan tenaga kerja siap pakai yang disupport dana APBD kab kebumen tahun anggaran 2018.
       Pimpinan LPK Ghrizela, Marsiyem menjelaskan peserta pelatihan sebanyak 25 orang yang berasal dari 9 kecamatan. Selama tiga kelas hari peserta akan dilatih tata rias pengantin Muslim. Dipilihnya kejuruan itu antara lain karena keterampilan rias pengantin masih terbuka lebar untuk berwirausaha. Di Kebumen dalam dekade terakhir rias pengantin muslim paling banyak diminati. " Kami mengikuti trend dan minat masyarakat. Kebetulan masih jarang perias pengantin yang memiliki kompetensi itu" tutur Marsiyem.***