Berita

Minggu, 05 Juni 2016

lambang dan filososofif lambang



LAMBANG  GHRIZELA


1.      Filosofis Lambang.
Lambang LKP / LPK Ghrizela adalah dua sisi daun ghrizela yang menyatu. Mengapa daun ? karena daun memiliki filsofis yang cukup mendalam dan diharapkan dapat memberikan inspirasi dalam kehidupan.
·         Daun  lahir di musim semi melewati seluruh hidupnya dengan tumbuh di bawah sinar matahari, melalui musim dingin dan terpaan salju. Dalam kurun waktu tersebut, kadang digigit  ulat sampai berlubang-lubang, tetapi dia tidak gugur. Itulah daun yang memiliki alasan kuat untuk tetap hidup, karena kecintaannya pada  tanah air dan kehidupan lingkungannya
·         Dua muka (sisi)  daun  atas dan bawah. Dua muka / sisi daun sering memiliki perbedaan, namun tetap menyatu menjadi satu daun. Walaupun kadang berbeda fungsi,  ia tetap  satu,  hidup berdampingan  menghadapi tantangan bersama.
·         Daun itu hijau, teduh, dan memiliki banyak pelajaran   bagi mereka yang mau mengambil pelajaran.
·         Daun itu mandiri,  tidak menggantungkan diri pada yang lain.  Ia dapat memproduksi makanan sendiri.
·         Daun itu cerdas,  pandai menyesuaikan diri. Karenanya ia dapat hidup mulai dari di daerah segersang padang pasir hingga mengambang di atas air.
·         Dan daun itu produktif,  tidak menunggu dewasa untuk memberikan  kebermanfaatan. Karenanya ia sudah dapat melakukan fotosintesis bahkan sesaat setelah tunas itu tumbuh.
·         Daun itu tidak egois,  tidak hanya mementingkan dirinya sendiri. Karenanya energi dan makanan hasil fotosintesis, dialirkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan, tanpa kecuali.
·         Daun itu tahu balas budi. Ia menyadari bahwa ia ada berkat dukungan yang lain juga. Karenanya semakin rimbun daun, semakin kokoh pula akar yang menyerap air dan sari pati makanan, serta semakin kuat pula batang yang menyalurkannya.
·         Daun itu santun. Ia mengubah keburukan menjadi kebaikan. Karenanya zat asam arang yang dapat menjadi racun melalui proses fotosintesis diubahnya menjadi oksigen dan energi yang bermanfaat.
·         Daun itu pemurah. Kebermanfaatannya dapat dirasakan luas, tidak hanya bagi tumbuhan yang ditinggalinya. Mulai dari hewan dan manusia yang menghirup oksigen hasil fotosintesis atau menjadikannya makanan yang menyehatkan, hingga kegunaannya sebagai bahan obat, pembungkus dan berbagai pemanfaatan lainnya.
·         Daun itu indah, dengan beragam bentuk dan corak warna, menjadikan tumbuhan dan  pepohonan tampak lebih hidup.
·         Daun itu menyejukkan. Mengayomi dan menentramkan.
·         Daun itu tawazun (seimbang). Ia tidak berlebih – lebihan. Karenanya ia tidak layu karena kelebihan berproduksi atau  pucat karena kekurangan makanan.
·         Dan daun itu terus berkontribusi. Kontribusi yang terus terjaga kontinyuitasnya hingga mati. Kematiannyapun berprestasi. Dengan lebih dulu membentuk tunas baru. Bahkan ketika ia harus kering dan gugur, keberadaannya dapat menjadi pupuk yang menyuburkan tumbuhan yang pernah ditinggalinya…

2.      Makna    :    Bersyukur dan bertaqwa  adalah  landasan
        Berjuang dan Berhidmat  untuk kesejahteraan sesama  adalah cita-cita
                                Persatuan Semangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar